Hai Climber, Kota Kurayoshi di Perfecture Tottori, Jepang, menjadi saksi ketangguhan Timnas Panjat Tebing Indonesia dalam kejuraan kelas dunia.
Dalam ajang Asian Championship yang digelar 7 – 11 November 2018, Alfian M. Fajri, Aspar Jaelolo, Sabri, Agustina Sari dan Aries Susanti Rahayu, sukses mengharumkan bangsa Indonesia dengan memborong 5 dari 6 medali dalam nomor Speed World Perorangan Putra dan Putri.

Indonesia Kuasai Podium Speed World Perorangan Putra
Alfian M. Fajri menjadi yang tercepat, setelah dalam babak Big Final mengalahkan kompatriotnya dari Indonesia, Sabri. Alfian unggul tipis dengan catatan waktu 5,883 detik berbanding 5,886 detik. Atau hanya unggul 0,003 detik dari Sabri.
Meski harus melawan rekan senegara, Alfian mengaku tetap fokus, agar bisa menjadi juara. “Saya berusaha keras menjaga fokus. Siapa pun lawan saya, saya tetap fokus sehingga saya bisa berada di podium tertinggi,” kata dia.
Sementara itu, medali perunggu di nomor Speed World Perorangan Putra diraih Aspar Jaelolo, setelah mengalahkan rekan senegaranya, Veddriq Leonardo.

Indonesia Kawinkan Medali Emas Speed World Perorangan Putra dan Putri
Climber, Tak hanya menguasai podium untuk nomor Speed World Perorangan Putra, Timnas Panjat Tebing Indonesia, juga berhasil mengawinkan medali emas untuk Speed World Perorangan Putra dan Putri.
Agustina Sari berhasil menjadi yang tercepat setelah mengalahkan Yi Ling Song di babak Big Final, dengan catatan waktu 8,366 detik berbanding 9,151 detik.
Agustina Sari mengaku sangat bersyukur dapat meraih medali emas dalam ajang bergengsi ini. “Asian Games memberi pelajaran. Saya memperbaikinya di Asian Championship 2018. (Medali emas) ini untuk Indonesia,” ungkap dia usai bertanding.
Sementara itu, Aries Susanti Rahayu meski mencatatkan waktu gemilang di angka 7,816 detik, harus menelan kekecewaan karena hanya berhasil membawa pulang medali perunggu. Di babak Final, Aries mengalahkan rekan senegaranya, Nurul Iqamah, dengan catatan waktu 9,171 detik.
Aries harus puas menempati peringkat ketiga karena mengalami false start saat melawan atlet dari China Yi Ling Song di babak semi final.

Indonesia Sukses Jaga Tradisi Emas Nomor Speed
Kesuksesan Timnas Panjat Tebing Indonesia dalam merebut emas dalam ajang Asian Championship 2018, sejak awal sudah ditargetkan, sebagai upaya menjaga tradisi.
Semenjak menjadi tuan rumah dalam Asian Championship 1996, Indonesia tak pernah absen mengikuti kejuaraan panjat tebing paling bergengsi di benua Asia ini. Bahkan di tahun 2017 Indonesia berhasil meraih posisi runner up.
Berbeda dengan kejuaraan sebelumnya, 11 atlet yang mengikuti Asian Championship 2018, ikut bertanding dalam semua nomor, baik speed, lead maupun boulder.
Ini merupakan kesempatan emas bagi para atlet dalam menunjukkan kemampuanya. Meski Timnas Panjat Tebing Indonesia pada akhirnya belum mampu menembus dominasi atlet dari Jepang, yang sukses menguasai podium untuk nomor lead dan boulder.







