Hi Climber, menjadi seorang pemanjat tebing yang andal harus memiliki skill yang mumpuni. Namun, skill itu juga harus didukung kualitas mental yang baik.
Mendidik generasi muda menjadi pemanjat andal dengan mental tangguh adalah impian Fitriyani. Untuk itulah ia membuka klub panjat tebing Nusantara Sport Climbing di Jogjakarta sejak 28 Oktober 2019.
Fitriyani, merupakan salah satu pemanjat tebing wanita yang kerap masuk tim nasional. Wanita asal Jogjakarta ini juga memperkuat Indonesia dalam ajang Asian Games 2018 di Palembang.
Fitriyani mengatakan Nusantara Sport Climbing dibangun berawal dari cita-citanya. Lantaran mengagumi Hendra Basir yang merupakan pelatih Tim Nasional Panjat Tebing, Fitriyani pun ingin memiliki anak didik.
Fitriyani memang sudah pensiun menjadi atlet, tetapi minatnya pada cabang olahraga ini tak surut. Ia ingin punya klub karena di Jogjakarta baru ada satu klub. Ia juga ingin mewujudkan regenerasi atlet panjat tebing yang berprestasi di Jogjakarta.
“Saya ingin bisa mencetak atlet yang terdidik mentalnya sejak kecil dan bisa mengaplikasikannya ketika besar. Tujuan akhirnya memang prestasi. Tetapi, ditekankan di mental,” kata dia beberapa waktu lalu.

Menurutnya, anak-anak didiknya mulai menampakkan perkembangan mental yang lumayan bagus. Misalnya dari yang semula pemalu, kini mulai berani. Hal itu berdasarkan pengamatannya dalam perkembangan Nusantara Sport Climbing dalam waktu 8-9 bulan.
“Anak-anak tumbuh jadi anak pemberani dan punya visi ke depan meskipun masih kecil. Ada cita-cita yang sangat bagus untuk Indonesia,” ujar dia.
Usia Anak Didik
Klub ini dikonsep fokus pada pelatihan anak usia 5-15 tahun. Hal itu menunjukkan keseriusannya untuk regenerasi atlet. Anak umur 5 tahun dirasa sudah pas untuk memulai berlatih panjat tebing. Standar savety untuk alat panjat pun sudah sesuai. Selain itu, anak usia 5 tahun sudah mengerti ketika diajari.
“Kami menitikberatkan untuk yang masih muda, harus dibiasakan agar senang dulu. Setelah enjoy, baru terus menekuni olahraga ini. Harus tahu panjat itu aman, menyenangkan, dan bisa menghasilkan prestasi untuk Indonesia.”
Kemudian, untuk anak-anak di usia 15 tahun memiliki struktur otot yang masih bisa dibentuk dengan mudah. “Lebih enak melatihnya kalau masih muda. Struktur otot dan lain-lain masih bisa dibentuk dengan mudah,” kata dia.

Materi Latihan
Untuk materi yang diberikan disesuaikan dengan usia anak-anak. Untuk anak kecil, latihan yang diberikan cenderung santai. Untuk fisik, lebih pada mengajari gerakan yang benar.
“Untuk latihan fisik kami bikib permainan misalnya untuk agility pakai gobak sodor. Ada latihan sirkuit di dalamnya ada sit up, back up, pull up,” ujar dia.
Untuk program lain seperti lead dan boulder, latihan masih difokuskan pada endurance, teknik memanjat seperti tukar tangan dan tukar kaki, hingga hooking.
“Untuk speed, saya adopsi program selama Pelatnas, tetapi di speed klasik. Untuk umur 8 tahun ke atas diajari untuk speed.”
Fitriyani mengatakan saat ini ada 30 anggota klub. Ia memang tidak menargetkan banyaknya anggota, tetapi lebih mengutamakan kualitas.
Anggotanya pun berasal dari berbagai daerah di Jogjakarta seperti dari Sleman, Bantul, dan Kota Jogja. Ia berharap asal anggota klub semakin beragam.
“Seperti nama klub Nusantara, semoga nantinya klub ini tersebar di seluruh Indonesia dan dimulai dahulu dari Jogjakarta.”

Fitriyani mengatakan klub ini memiliki empat orang pengurus dan juga aktif melatih. Ia mengakui jumlah sumber daya manusia masih kurang, tetapi mereka nekat membentuk klub dan tak segan merogoh kocek sendiri.
Ia bersyukur kehadiran klub ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ia bertekad membuat klub semakin maju dan berisi pelatih yang mengantongi sertifikat pelatih.
“Pelatih bersertifikasi nasional baru saya. Tiga lainnya menyusul. Nanti juga akan ada program-program sendiri dari klub. Saya juga ingin ada basecamp dan gym sendiri.”
Keseriusan ini terus dipupuk sehingga ke depannya diharapkan lahir anak didik dengan prestasi mendunia. (*)








