Hai Climber! Latih tanding antaratlet panjat tebing kembali di gelar di arena panjat tebing Mandala Krida, Jogjakarta. Sebanyak 21 atlet panjat tebing mengikuti latih tanding ini.
Simulasi pertandingan ini diikuti atlet panjat tebing tim pemusatan latihan daerah atau puslatda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama tim Puslatda Jawa Tengah. Latih tanding ini digelar untuk mengasah mental dan meningkatkan kemampuan para atlet jelang laga PON XX di Papua.

Climber! Sebanyak 21 atlet panjat tebing dari tim Puslatda DIY dan Jawa Tengah melakukan latih tanding ini. Simulasi pertandingan yang berlangsung pada tanggal 12 hingga 13 Desember 2020 ini mempertandingan tiga nomor yaitu speed, lead, dan boulder.
Ini adalah latih tanding pertama setelah para atlet panjat tebing melakukan latihan mandiri selama beberapa bulan akibat pandemi Covid-19.
Selain untuk mengasah mental dan kemampuan para atlet, latih tanding juga berguna untuk mengukur kemajuan latihan yang sudah dijalankan. Dari hasil latih tanding ini juga dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi bagi masing-masing tim jelang PON XX yang akan digelar di Papua pada 2021.

Pelatih Puslatda Panjat Tebing DIY Sultoni Sulaiman mengatakan target pada simulasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal para atlet.
“Jadi target saya untuk mengikuti simulasi ini kita bisa tahu kemampuan awal dari atlet-atlet kita sejauh mana. Nanti kita evaluasi kekurangannya dan kelemahannya kita perbaiki, untuk menghadapi PON 2021,” kata dia.
Pelatih Puslatda Panjat Tebing Jateng Iwan Haeri Setiawan mengatakan ajang ini juga menjadi ajang penilaian kemampuan atlet. Dari hasil itu akan dilakukan promosi dan degradasi.

“Kami ingin melakukan satu promosi degradasi internal pada masalah lini. Lini yang ada di tim Jateng akan terjadi perombakan. Karena kami masih membawa tim sparing partner sehingga bisa nanti akan terlihat siapa yang akan menduduki posisi dan menjadi pemain utama yang akan bermain di PON 2021 besok,” ujar dia.
Menurutnya, simulasi pertandingan juga penting untuk terus mengobarkan jiwa kompetisi dalam diri para atlet panjat tebing ini.
Di Jogjakarta, para atlet baru memulai kembali latihan intensif seiring dibukanya fasilitas olah raga milik pemerintah DIY di Stadion Mandala Krida pada awal November lalu.








