NEWS | FPTI DIY Jaring Bibit Muda Panjat Tebing

NEWS VIDEO - FPTI DIY Jaring Bibit Muda Panjat Tebing

Sebanyak 41 atlet dari berbagai klub panjat tebing dan perwakilan daerah di seluruh DIY mengajalani seleksi fisik dan kecabangan. Seleksi kecabangan yang berlangsung Rabu (17/3) meliputi pemanjatan speed dan lead.

Sebanyak 22 atlet putri dan 19 putra tersebut kemudian disaring menjadi 18 atlet untuk dibina mulai April hingga Oktober 2021. Atlet kelahiran 2005-2010 ini diproyeksikan mewakili DIY pada POPNAS 2023 mendatang.

Pelatih Pembibitan Atlet Berbakat, Fitriyani menyampaikan dengan dilaksanakannya PAB diharapkan dapat mencetak bibit unggul untuk menorehkan prestasi di masa mendatang. Fitriyani juga berharap agar DIY segera bangkit lagi dan bisa berkontribusi untuk kemajuan olahraga Indonesia.

Similar Posts

  • BEST MOMENT | 5 Momen Terbaik Aspar Jaelolo

    Sempat dijuluki spesialis perak, atlet panjat tebing Aspar Jaelolo tak putus asa. Babon, demikian dia akrab disapa, terus berusaha keras untuk membuktikan bahwa dirinya adalah “raja” panjat tebing Indonesia. Berikut lima moment terbaik Aspar Jaelolo.

  • CLUB | Belajar Manjat dan Melatih Kemandirian Anak di Jogjakarta Climbing Club

    Berdiri pada tahun 2018, Jogjakarta Climbing Club merupakan salah satu klub panjat tebing yang berfokus pada pembinaan anak usia dini. Memiliki pelatih dan pembuat jalur panjat berlisensi nasional, klub ini menjadi kawah candradimuka bagi para calon pemanjat. Meski demikian, klub ini tidak semata ingin melahirkan atlet, tapi, lebih dari itu, menanamkan filosofi panjat sejak dini:…

  • VIDEO | New Born Aries Susanti Rahayu

    Mei 2018, Aries Susanti Rahayu seperti terlahir kembali. Atlet asal Grobogan, Jawa Tengah ini sukses menyabet medali emas setelah menjadi yang tercepat dalam IFSC World Cup Series di Chongqing, China. Momentum ini seperti cambuk yang melecut dirinya terus meraih prestasi pada turnamen-turnamen selanjutnya.

  • PROFIL | Ramaski dan Perjuangan untuk Ibu yang Alami Kebocoran Jantung

    Ramaski Awsin Kristanto, atlet panjat tebing kelahiran Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini rela bekerja menjadi kuli pasir agar bisa beli bensin untuk berlatih di Jogjakarta. Meski gagal menembus Pelatnas Junior, namun perjuangannya untuk Ibu tak bakal surut. Ramaski akan terus memanjat untuk Ibunya yang menderita kebocoran jantung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *