Tebing Citatah, Tempat Favorit Manjat dan Lahirnya Para Legenda

Hi Climber, alam Indonesia tak perlu lagi diragukan keindahannya. Mulai dari laut, sungai, hutan, pegunungan, hingga tebing menjulang siap memanjakan mata para penikmatnya. Tebing di Indonesia pun memiliki keunikan sendiri. Tak hanya sebagai wujud keagungan Sang Pencipta, tebing-tebing ini juga tempat menempa kemampuan para pemanjat tebing dan beberapa legenda lahir di sana.

Tebing Citatah 125.

Tebing Citatah merupakan sebuah kawasan tebing yang terletak di kawasan Citatah di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di 5 km Padalarang. Bila memasuki kota Bandung dari Cianjur, Bogor, Jakarta yang melewati Puncak atau Jonggol akan melewati kawasan ini.

Wakil Ketua II Bidang Gunung dan Tebing Alam PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Setyo Dibyo mengungkapkan Tebing Citatah merupakan batuan kapur atau karst. “Tebing dengan batuan kapur biasanya memiliki banyak pegangan dan tonjolan yang bisa dipakai sebagai poin untuk mencapai ketinggian,” kata dia beberapa waktu lalu.

Pemanjat melakukan pemanjatan di Tebing Citatah 125.

Setyo menjelaskan tebing ini mulai dijamah untuk kegiatan panjat tebing sekitar tahun 1986. Tebing Citatah memiliki beberapa zona dengan ketinggian yang beragam. Tebing ini pun lekat dengan sejarah perkembangan panjat tebing di Indonesia. Ketika panjat tebing mulai menggeliat pada tahun 1980-an, banyak orang dari Bandung dan Jabodetabek melakukan pemanjatan di tebing ini karena lokasinya yang paling dekat.

“Dari dulu sampai sekarang Tebing Citatah selalu jadi tempat favorit untuk manjat,” ujar dia.

Setyo mengungkapkan Tebing Citatah juga menjadi salah satu tempat lahirnya legenda di dunia Panjat Tebing. “Seperti Mas Hari, Kang Mamay Salim, Mas Jati, dan pemanjat kondang lainnya,” ujar dia. Sekadar informasi Kang Mamay merupakan pemanjat tebing dan pendaki gunung senior di Tanah Air. Ia juga salah satu pendiri Eiger.

Climber, di Citatah ada tiga tebing utama yang biasanya digunakan untuk pemanjatan. Ketiga tebing tersebut yakni Tebing Citatah 48, Tebing Citatah 90, serta Tebing Citatah 125. Angka dalam penamaan tebing tersebut tak sembarangan dipilih. Angka tersebut menunjukkan ketinggian tebing tersebut.

Pemanjat melakukan pemanjatan di Tebing Citatah 125.

1. Tebing Citatah 48

Tebing Citatah 48 ini sebetulnya memiliki nama resmi Gunung Manik. Kawasan tebing ini terletak di Jl Pamucatan Raya Bandung. Tebing ini memiliki ketinggian antara 40 hingga 50 meter. Tebing batuan karst ini memiliki sekitar 25 jalur pemanjatan yang bisa dieksplorasi. Tingkat kesulitan setiap jalur pun beragam.

Kawasan tebing citatah 48 memiliki nama resmi Gunung Manik yang terletak di Jl. Pamucatan Raya Bandung. Dinamakan tebing Citatah 48 karena memiliki ketinggian tebing di kawasan ini yang berkisar antara 40 hinnga 50 meter, Tebing berjenis batuan karst yang ini mempunyai sekitar 25 jalur panjat dengan tingkat kesulitan yang cukup bervariasi.

Tebing Citatah 48 ini memiliki ciri khas yakni tugu berbentuk pisau belati yang ada di puncak tebing. Untuk dapat memanjat tebing ini terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari Pusat Pendidikan Latihan Pasukan Khusus atau PUSDIPASSU.

2. Tebing Citatah 90

Seperti namanya, Tebing Citatah 90 memiliki ketingian sekitar 90 meter. Tebing ini terletak tak jauh dari jalan Raya Bandung-Cianjur. Tebing ini memiliki nama resmi Gunung Pabeasa dan memiliki empat hingga lima jalur pemanjatan. Sejatinya jalur pemanjatan lumayan banyak, tetapi sebagian jalan masuknya perlu di-rebolt karena di lokasi ini sudah banyak yang tergusur pabrik.

Tebing yang memiliki karakter batuan karts ini merupakan jalur alternatif bagi para pemanjat. Tebing ini berada di antara dua lokasi tebing lainnya yaitu Tebing Citatah 48 dan Tebing Citatah 125. Tebing Citatah 90 juga banyak ditumbuhi pepohonan. Hal ini juga menjadi sebab lokasi ini kurang diminati para pemanjat.

Untuk memanjat tebing 90 ini tidak perlu perizinan dari instansi khusus. Pemanjat hanya perlu izin ke warga setempat yang berada di warung–warung dan di pinggir jalan dekat lokasi tebing.

3. Tebing Citatah 125

Tebing Citatah 125 terletak di kawasan Gunung Singgalang. Dengan ketinggian 125 meter, tebing ini pun menjadi yang tertinggi dibandingkan tebing lainnya. Tebing Citatah 125 ini pun mnejadi tempat favorit bagi para pemanjat tebing untuk mengasah kemampuannya. Tebing ini juga kerap digunakan sebagai tempat pendidikan dan pelatihan pemanjat yang berasal dari Bandung dan Jabodetabek.

Tebing ini memiliki ciri khas tersendiri yakni pada ketinggian 30 meter terdapat sebuah gua tembus yang ada di picth. Gua ini dapat di jadikan sebagai tempat peristirahatan ketika memanjat sambil menikmati panorama alam sekitar kawasan tersebut. Selain itu, para pemanjat juga disuguhkan berbagai jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan yang beragam. Tebing ini cocok bagi pemanjat pemula ataupun yang sudah profesional. Tebing Citatah 125 ini juga yang paling populer karena memiliki ketinggian yang ideal untuk pemanjatan.

Untuk dapat melakukan pemanjatan di Tebing Citatah 125 ini, tidak perlu perlu perizinan khusus dari instansi, hanya perlu meminta izin kepada ketua RT ataupun pengurus Karang Taruna Pabeasan yang tinggal di sekitar tebing.

Similar Posts

  • Cetak Sejarah! Atlet Panjat Tebing Desak Made Rita Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Cetak sejarah, atlet panjat tebing Indonesia Desak Made Rita Kusuma Dewi mengamankan tiket pertama ke Olimpiade Paris 2024. Tiket ke Olimpiade ini ia amankan ketika beraksi dalam di Kejuaraan Dunia IFSC di Bern, Swiss. Dalam kejuaraan itu empat atlet panjat tebing berhasil memastikan tempatnya di Olimpiade Paris 2024 dengan berhasil masuk ke babak final. Di…

  • Memanfaatkan Teropong untuk Strategi Taklukkan Papan Lead

    Hai Climber, dalam setiap pertandingan panjat tebing nomor lead, para atlet akan diberikan waktu untuk mengamati jalur yang disusun para route setter. Dalam pertandingan besar, biasanya ada atlet yang membawa teropong dalam pengamatan itu. Menurut Pelatih Pelatnas Panjat Tebing Indonesia Judistiro, penggunaan teropong itu sah-sah saja dan menjadi kunci menentukan strategi. Dalam setiap pertandingan khususnya…

  • Nekad Panjat Kubah Planetarium, Demi Kenalkan Panjat Tebing di Indonesia

    Hai Climber! Ada beragam cara dilakukan para pemanjat, untuk mengenalkan olah raga panjat tebing di Indonesia. Salah satunya, aksi nekad yang dilakukan Harry Suliztiarto dan Agoes Resmonohadi Ekapoetra. Aksi dua mahasiswa ini, membuat gempar warga Jakarta pada 42 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 5 Desember 1979. Warga yang melewati jalan Cikini kaget, melihat kemunculan…

  • Pengurus FPTI Maluku 2019-2023 Dilantik

    Hai Climber! Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Maluku masa bakti 2019-2023 resmi dilantik, Sabtu (13/2/2021). Kepengurusan periode ini pun dinahkodai Rovik Akbar Afifudin sebagai Ketua Umum. Sementara Ketua Harian dipegang Alwi Ode. Rovik terpilih melalui Musyawarah Provinsi (Muprov) II yang digelar di Ambon, Senin (2/12/2019). Ia terpilih secara aklamasi. Kala itu, Rovik…

  • 10 Atlet Panjat Tebing Mendapat Vaksin Covid-19

    Hai Climber! Sebanyak 10 atlet cabang olah raga panjat tebing ikut mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan Jakarta, Jumat (26/22021). Kesepuluh atlet yang divaksinasi adalah para atlet Pelatnas, yang terdiri dari Aspar Jaelolo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Mulyono, Vedriq Leonardo, Zaenal Aripin, Alviany Ver Khadijah, Desak Made Rita KD, Rajiah Salsabillah dan Nurul Iqamah. Wakil…

  • Inilah Atlet Panjat Tebing yang Memiliki Tiket ke Olimpiade

    International Federation of Sport Climbing (IFSC) telah mengumumkan nama-nama pemanjat tebing yang lolos kualifikasi dan berhak atas tiket ke Olimpiade Tokyo. Dalam daftar tersebut, IFSC mencantumkan 19 nama pemanjat tebing wanita dan 19 pemanjat tebing laki-laki dari berbagai negara. Selama IOC Session ke-129 di Rio de Janeiro 2016, the International Olympic Committee (IOC) menambahkan Sport…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *