Manjat Di Gunung Api Purba Nglanggeran

Hai Climber , Gunung Api Purba Nglanggeran adalah salah satu destinasi wisata alam favorit di kawasan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak di Kecamatan Pathuk, gunung api yang aktif puluhan juta tahun yang lalu ini, tak hanya memiliki panorama alam yang memukau. Namun, juga menyimpan daya tarik tersendiri bagi para pemanjat.

Bagaimana tidak, gunung berbentuk bongkahan batu andesit yang membentang kurang lebih 800 meter dengan tinggi 300 meter ini, memiliki banyak jalur panjat tebing. Tak heran, jika Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi salah satu surga bagi para pemanjat.

“Nglanggeran sendiri ada 33 jalur pemanjatan sport dengan beberapa grade. Mulai dari grade yang paling rendah 5.8 sampai 5.12 di sini ada,” kata Setyo Dibyo, Founder Tyroleans Equipment & Adventure.

Foto Udara jalur Zebra Gunung Api Purba Ngelanggeran, Patuk Gunungkidul, DI Yogyakarta. PLANET CLIMBER/Hendra Nurdiyansyah.

Selain memiliki 33 jalur panjat, kamu juga bisa berlatih di tiga blok yang ada di Nglanggeran. Pertama, adalah Blok Parkiran. Sesuai namanya, lokasinya berada di tempat parkir.  Sedikit naik ke atas, kamu bisa bertemu dengan Blok Camping. Di sebut Blok Camping, karena di bawahnya merupakan zona camping ground.

Nah, naik atas lagi, kamu akan bertemu Blok Sumpitan, atau oleh para pemanjat biasa disebut dengan Blok Zebra. Di blok inilah, salah satu contoh jalur pemanjatan yang sudah menggunakan pengaman tetap.

Pemanjat tebing Harsya Ihza melakukan pemanjatan di jalur Zebra great 5.11.9 bolt tebing Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta. PLANET CLIMBER/Hendra Nurdiyansyah.

Kamu pasti penasaran, kenapa disebut Blok Zebra?

Disebut Blok Zebra, karena pada jalur pemanjatan ini dari kejauhan terlihat garis hitam putih belang-belang,  mirip dengan corak badan zebra.

“Ini Blok Zebra, nama jalurnya juga Jalur Zebra. Ini ada Sembilan bolt. Sembilan bolt itu ada Sembilan hanger dari bawah sampai top-nya. Kurang lebih tingginya sekitar 15 meter di sini.  Untuk tingkat kesulitan sendiri, jalur Zebra menurut si pembuat jalur itu grade-nya 5.11B,” kata Setyo Dibyo, Founder Tyroleans Equipment & Adventure.

Pemanjat tebing Harsya Ihza melakukan pemanjatan di jalur Zebra great 5.11.9 bolt tebing Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta. PLANET CLIMBER/Hendra Nurdiyansyah.

Di blok ini juga, kamu bisa menjajal rute lorong Sumpitan. Berupa anak tangga yang terbuat dari kayu, yang diapit oleh tebing batu yang tinggi. Ukurannya yang sempit, membuat lorong Sumpitan hanya dapat dilewati satu orang saja. Oiya, lorong ini juga pernah dijadikan lokasi syuting film Sudirman yang dibintangi Adipati Dolken lho..!

Gimana, penasaran ingin latian manjat di Nglanggeran?

Untuk menuju Gunung Api Purba Nglanggeran, Kamu hanya perlu waktu satu jam menggunakan mobil, atau sekitar 45 menit menggunakan sepeda motor, dari pusat kota Yogyakarta.  Psst, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pengelola ya..!

Anggota Nusantara Sport Climbing (NSC) berlatih memanjat di tebing alam Gunung Api Purba Nglanggeran di Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta. PLANET CLIMBER/Hendra Nurdiyansyah

Similar Posts

  • Latih Kekuatan Otot Menggunakan Paralon

    Hai Climber, atlet panjat tebing asal Banten Rajiah Salsabillah memanfaatkan paralon untuk melatih kekuatan otot tubuh. Paralon diisi dengan pasir dan semen untuk menambah beban.

  • Ikuti Jejak Kakak, Kini Rajiah Jadi Atlet Andalan

    Hi Climber! Berkenalan dengan olahraga panjat tebing sejak usia 14 tahun membuat Rajiah Salsabillah menjadi salah satu atlet muda berbakat andalan indonesia. Kejuaraan Asian Championship 2017 di Tehran, Iran menjadi salah satu kejuaraan yang paling berkesan. Pasalnya untuk pertama kalinya gadis kelahiran 30 April 1999 ini berhasil membawa pulang medali perak dalam kejuaraan internasional. Sepanjang…

  • 10 Atlet Panjat Tebing Mendapat Vaksin Covid-19

    Hai Climber! Sebanyak 10 atlet cabang olah raga panjat tebing ikut mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan Jakarta, Jumat (26/22021). Kesepuluh atlet yang divaksinasi adalah para atlet Pelatnas, yang terdiri dari Aspar Jaelolo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Mulyono, Vedriq Leonardo, Zaenal Aripin, Alviany Ver Khadijah, Desak Made Rita KD, Rajiah Salsabillah dan Nurul Iqamah. Wakil…

  • Merayapi Tebing, Menguji Adrenalin

    Lima Puluh Kota–Sedikit rasa takut menghinggapi Affan Safaat Yusuf (15) saat tubuhnya merayap di tebing Harau. Meski ini bukan yang pertama, namun tebing Harau berbeda dengan wall climbing tempat ia biasa berlatih panjat tebing. Bagi atlet asal Sawah Lunto, Sumatera Barat ini, tebing Harau bukan hanya menguji kemampuan teknik, tapi sekaligus juga menguji nyali seorang…

  • Phyxius Surabaya Dominasi Speed KU 6-9 Festival Panjat Tebing Nusantara

    Sebanyak enam medali dari nomor speed perorangan dalam Festival Panjat Tebing Nusantara telah rampung diperebutkan. Atlet dari klub Phyxius Surabaya mendominasi perolehan medali kategori usia 6-9 tahun. Keenam medali speed yang diperebutkan yakni speed perorangan putra KU 6-9 tahun, speed perorangan putri KU 6-9 tahun, speed perorangan putra KU 10-12 tahun, speed perorangan putri KU…

  • Tetap Aktif di Tengah Pandemi

    Hai Climber! berada di tengah pandemi Covid-19 tak lantas membuat tubuh berhenti aktif bergerak. Seperti yang dilakukan para atlet panjat tebing kebanggaan Nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *