Hai Climber, Bukit Kandis yang terletak di Durian Demang, Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu dahulu merupakan lahan tambang batuan andesit. Kawasan Bukit Kandis dikenal dengan keanekaragaman hayati khas yaitu tanaman asam Kandis dan durian. Namun, aktivitas penambangan batu sejak tahun 1980-an mengakibatkan jumlah tanaman Kandis semakin berkurang.

Pada 2018, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Pemerintah Daerah Bengkulu mentransformasi lokasi tersebut menjadi kawasan wisata alam.
Pemerintah melakukan upaya pemulihan lahan bekas tambang itu agar memberikan manfaat ekologis dan ekonomis kepada masyarakat. Selain itu, upaya tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang merupakan salah satu komponen dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Untuk mendukung program pemulihan lahan sebagai destinasi wisata minat khusus tersebut Kementerian LHK bekerja sama dengan PP Federasi Panjat Tebing Indonesia menggelar pelatihan dasar panjat tebing.

Wakil Ketua II Bidang Gunung dan Tebing Alam PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Setyo Dibyo mengatakan kawasan ini potensial khususnya panjat tebing. “Akhirnya dilakukan pelatihan dasar panjat tebing untuk masyarakat setempat, karang taruna, Mapala, dan temen – temen (Pengurus Daerah FPTI),” kata dia.

Menurut Setyo, pelatihan ini untuk menjelaskan kepada peserta tentang potensi kawasan ini untuk olahraga panjat tebing. “Sebagai dasar bisa mengerti tentang peralatan panjat tebing serta cara penggunaan yang baik dan benar,” tambah dia.
Pelatihan dasar panjat tebing yang diikuti 25 peserta tersebut diharapkan bisa menjadi bekal pengetahuan bagi warga sekitar, serta dapat mengurangi resiko kecelakaan saat melakukan aktivitas panjat tebing.






