Rising Star Rahmad Adi Mulyono

Hi Climber, Indonesia memiliki potensi besar di dunia panjat tebing khususnya nomor Speed World Record. Berderet nama-nama top yang dimiliki Indonesia misalnya Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Aries Susanti Rahayu, dan sederet atlet lainnya.

Baru-baru ini, nama Indonesia kembali harum di ajang internasional berkat prestasi yang diraih si Rising Star Rahmad Adi Mulyono.

Adi menorehkan namanya dalam sejarah panjat tebing dengan menjadi pemenang IFSC Connected Speed Knockout yang baru digelar untuk pertama kalinya. Kompetisi ini digelar pada 2 Agustus 2020.

Di nomor speed world record putra, Adi mengungguli Gianluca Zodda dari Italia dalam perebutan medali emas. Pada babak final ini Adi mencatatkan waktu yang luar biasa yakni 5,770 detik. Sementara tempat ketiga diduduki atlet Rusia Vladislav Deulin yang mengalahkan rekan senegaranya Dmitrii Timofeev.

Selain menyabet emas, Adi juga mencatatkan waktu terbaik dalam akhir putaran kualifikasi dengan 5,762 detik. Adi pun terus melaju dan berhasil meraih emas.

Dengan raihan ini, ia pun mengungguli rekan satu tim yang merupakan atlet unggulan yakni Aspar Jaelolo dan Alfian M Fajri. Adi bahkan mengungguli juara dunia dari Rusia Vladislav Deulin.

Atas prestasi itu Adi mengaku sangat senang karena kompetisi ini merupakan kompetisi pertama selama pandemi Covid-19. Menurutnya format kompetisi ini sangat bagus baik untuk dirinya maupun tim Indonesia. “Ini spesial buat saya,” kata dia.

Sebelumnya, Adi pun sudah mengumpulkan prestasi misalnya di ajang IFSC World Cup Junior, Arco, Italia tahun 2019. Kala itu ia berhasil mendapatkan perunggu. Kemudian, Adi meraih perak pada Asian Championship, Bogor pada 2019.

Pelatih Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia Hendra Basir mengaku Adi memang memiliki potensi yang bisa terus diasah. Adi juga masuk dalam atlet Pelantas yang disiapkan untuk berebut tiket ke Olimpiade Tokyo.

“Tetapi, saya belum bisa berkomentar banyak karena masih baru mulai. Masih harus dilihat dahulu perkembangannya seperti apa. Tentunya para atlet akan semakin digembleng,” kata dia.

Manajer Manajer Pelatnas FPTI Hendricus Mutter mengatakan prestasi ini membuktikan potensi Indonesia di nomor speed world record. “Kita masih unggul di speed. Dan kita punya banyak atlet bagus. Adi pun sangat potensial dan masih bisa dikembangkan lagi. Mental atlet kita pun sudah bagus jadi ketika berhadapan dengan atlet luar negeri enggak keder,” ungkap dia.

IFSC Connected Speed Knockout ini merupakan kompetisi dengan format yang baru. Kompetisi ini menampilkan lebih dari 50 atlet yang mewakili sembilan negara yakni Austria, Republik Cheko, Prancis, Jerman, Indonesia, Italia, Jepang, Polandia, and Russia. Mereka melakukan pemanjatan di tujuh papan speed di tujuh lokasi berbeda di dunia.

Event tersebut disiarkan langsung melalui media sosial Facebook dan YouTube dan pada 3 Agustus disiarkan melalui Weibo.

Similar Posts

  • Industri Wisata Harus Patuh pada Etika Ekologi

    Lima Puluh Kota–Guru Besar Filsafat Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Robertus Robert, MA., mengingatkan laju industri wisata harus patuh pada etika ekologi. Hal ini disampaikan Robet dalam talk show yang digelar di Rock Climbing Festival Harau 2025, Rabu (1/10) malam. Menurut Robet yang juga Ketua Bidang Tebing Alam dan Rekreasi Pengurus Pusat Federasi…

  • Veddriq Dukung Pembangunan Venue Panjat Tebing di Kota Pontianak

    PONTIANAK–Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana membangun venue panjat tebing di Kota Pontianak. Rencana itu mendapatkan sambutan positif dari Veddriq Leonardo, pemecah rekor dunia panjat tebing di kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) di Seoul, Korea Selatan beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Veddriq usai bertemu dengan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Ruang…

  • 31 Peserta Ikuti Kursus Juri dan Pembuat Jalur Panjat Tebing di DIY

    Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kursus juri dan pembuat jalur panjat tebing, 14-17 Juli 2022. Sebanyak 31 peserta mengikuti kursus ini. Ketua Harian Pengda FPTI DIY yang juga merupakan ketua panitia kursus Amarsyah mengatakan peserta kursus berasal dari Pengkot FPTI Kota Jogja, Pengcab FPTI Bantul, Kulon Progo,…

  • CLIMBING HISTORY: Panjat Tebing Indonesia Nyaris Sapu Bersih Emas Sea Games 2011

    Hai Climber, Sea Games XXVI yang di gelar pada tanggal 11-22 November 2011, di kompleks olah raga Jakabaring, Palembang, menjadi ajang pembuktian ketangguhan tim panjat tebing Indonesia. Indonesia berhasil menjadi juara umum cabang olahraga panjat tebing, dengan raihan 9 medali emas dan 5 medali perak. Indonesia nyaris menyapu bersih medali emas untuk semua nomor dan…

  • Rock Climbing Festival Harau 2025 dibuka: Tebing Harau Ditetapkan sebagai “Bundo Kanduang” Panjat Tebing Indonesia

    Lima Puluh Kota — Gelaran akbar Rock Climbing Festival Harau 2025 resmi dibuka pada hari Rabu, 1 Oktober, dengan antusiasme yang sangat tinggi dari komunitas panjat tebing seluruh Indonesia. Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Yenny Wahid, hadir secara langsung untuk meresmikan festival yang berlangsung hingga Sabtu (4/10) mendatang di Lembah…

  • National Series 2 Piala Bupati Kutai Timur, Mahesa Caesar dan Nur Ismatul Sakdia Rebut Emas Lead Umum

    Kutai Timur–Mahesa Caesar dari FPTI Sulawesi Selatan berhasil menjadi yang terbaik setelah meraih medali emas nomor Lead Umum Putra National Series 2 Piala Bupati Kutai Timur dalam final yang digelar Sabtu (25/10) sore. Mahesa mengumpulkan skor 40+ memgungguli Musauwir dari FPTI Aceh dan Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang dari FPTI Sumatera Selatan. Musauwir dan Rizky yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *